Rabu, 25 Januari 2012

Illegaloging senpi


Perdangan senjata api di tengah masyarakat seolah sudah menjadi suatu perdagangan bebas. Baik legal maupun kosongan, kita bisa mendapatkan senpi sesuai keinginan kita mau kaliber 22 atau 32 sekalipun. Pejabat pemerintahan maupun masyarakat biasa, sudah tidak asing lagi dengan senpi. Jadi ingat beberapa tahun yang lalu, ketika parto menembakkan sentaja ke atas saat dia dikerumuni oleh wartawan untuk dimintai klarifikasi tentang khasus yang menjeratnya kala itu. Hal itu secara tidak langsung mampu mempengaruhi fans-fansnya untuk melakukan hal yang sama yaitu memiliki senjata api.
            Banyak orang yang beranggapan kalau kepemilikan senpi bermanfaat untuk melindungi diri dari tindak kejahatan. Tetapi kebanyakan orang justru memiliki senpi untuk melakukan tindakan kriminal, misalnya perampokan, penodongan, atau pembunuhan. Peredaran senpi di masyarakat justru meresahkan bagi banyak pihak. Sebaiknya peredaran senpi memang dibatasi saja mengingat lebih besar bahayanya dari pada manfaat apabila seseorang memiliki senjata api. Legalitas barang juga harus diperhatikan, ketika memang ada seseorang yang ingin membeli senpi dengan birokrasi yang benar, bukan langsung diberikan izin juga, tapi harus diseleksi dengan beberapa tes termasuk tes psikologi dan kesehatan oleh pihak-pihak yang berwenang mengurusi legalitas senpi agar peredaran senpi di masyarakat tidak salah tangan.

rna etoser jogja 2010: Yang Mewah Yang Miliaran

rna etoser jogja 2010: Yang Mewah Yang Miliaran: Kemiskinan di Indonesia menjadi permasalahan yang tak ada ujungnya bagi negara kita. Anak-anak putus sekolah karena mahalnya biaya pendid...

Yang Mewah Yang Miliaran


Kemiskinan di Indonesia menjadi permasalahan yang tak ada ujungnya bagi negara kita. Anak-anak putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan di perkotaan. Di pelosok desa masih banyak bangunan-bangunan sekolah yang tak layak untuk ditempati. Gedung tanpa atap, belajar di bawah pohon, sekolah bocor saat hujan, seolah menjadi pemandangan yang sudah sangat wajar bagi masyarakat pedesaan.
            Kehidupan masyrakat miskin bukan lagi jadi permasalahan pemerintah. Tapi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihar oleh negara, semua jadi sekedar retorika Undang-Undang. Kenyataannya, gepeng masih merajarela di kota-kota besar, seperti jakarta dan jogja sekalipun. Banyak daerah-daerah pinggiran sungai dan dibawah jembatan beralih fungsi lahan menjadi pemukiman kumuh. Di belakang gedung-gedung bertingkat masih ada bangunan mentereng dari kardus-kardus bekas berdiri megah.
            Melihat fisik negera yang telah rusak sebelah seperti itu, seharusnya pemerintah dalam hal ini anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat, tidak serta merta melupakan lagu-lagu rakyat kecil. Mereka seolah kebingungan membelanjakan uang rakyat yang melimpah dengan hutang-hutang luar negeri. Kalender yang baru, perbaikan toilet, hingga perbaikan ruang rapat mereka sepakati dengan mudah keputusan-keputusan itu. Tapi ketika kita menilik kebijakan pemerintah terkait perbaikan fasilitas pendidikan dipelosok desa, sampai saat ini masih menjadi sebuah rancangan.
            Fasilitas Gedung DPR santer untuk diperbaiki demi kenyamanan anggotanya, tetapi perbaikan kinerja anggota DPR yang terhormat demi kenyamanan rakyat tak urung jua diperbaiki. 1,3 miliar untuk pengadaan kalender, bukankah akan lebih bermanfaat kalau dana 1,3 miliar itu digunakan untuk pengadaan buku pelajaran di perpustkaan keliling, pasti armada mobil cerdas akan ditambah armadanya dan anak-anak akan semakin rajin membaca. Pembaikan toilet hingga 2 miliar, bukankan hasil buangan anggota DPR yang terhormat dengan rakyat yang berak di sungai juga mengeluarkan feses yang sama. Apa salahnya dana perbaikan toilet gedung difungsikan saja untuk membuat wc umum yang lebih bersih dan sehat di lingkungan masyarakat, pasti akan lebih berasa mewahnya bagi masyarakat.
            Apa daya tangan tak sampai. Ketika semua tinggal pelaksanaan dari orang-orang yang berwenang membuat, mengatur, dan melaksanakan Undang Undang, kita sebagai rakyat Indonesia hanya bisa berdo’a agar semua fasilitas terbaik yang diberikan rakyat untuk pemerintah akan sebanding dengan kinerja pemerintah dalam memperbaiki taraf hidup rakyat miskin khususnya. Janganlah terlena dengan fasilitas dari rakyat. Ingatlah kemewahan tidak akan bertahan lama, jadi kepada para anggota Dewan yang terhormat manfaatkan selagi masih menjadi anggota DPR dengan sebaik-baiknya, marilah bersama kita membuat negara ini besar bukan karena perut pejabat saja yang besar tetapi dari karya-karya besar dari wakil-wakil rakyat untuk Indonesia yang lebih baik.

Selasa, 23 Agustus 2011

Semangka, "Semangad' kawan"

Jika engkau merasa lelah berada dalam perjuangan di jalan Allah,
maka ingatlah Allah sahabatku, niscaya kelelahanmu itu akan sirna dengan sendirinya
Tetaplah bertahan wahai sahabat! karena sesungguhnya perjuangan ini terkadang tidak seperti apa yang kita inginkan...
Sungguh! namun dibalik itu semua ada sebuah hikmah yang tersembunyi yang akan menambahkan kepada dirimu kebijaksanaan dalam bersikap...
Dan apabila kesejahteraan telah terlimpah pada dirimu, maka bersabarlah, sungguh!
Mempertahankan itu bisa jadi lebih beratpekerjaannya daripada memperoleh sesuatu...
Ketahuilah! bahwa saling mengerti antar sahabatlah yang akan menguatkan kita. Saling memahamilah yang akan mempererat ukhuwah, dan saling bantu membatulah yang akan meringankan amanah.....
Semangad'

Selasa, 07 Juni 2011

Peternak Bertutur


Workshop peternakan “Integrated Farming, Sosuli Efisiensi Peternakan” di adakan dalam serangkaian acara Ruminan Week oleh BEM Fakultas Peternakan UGM, Senin 31 maret 2011 mengundang beberapa kelompok peternak daerah Yogyakarta dan menghadirkan pula pembicara Arga Javier, Gito Waluyo, dan Irawan Eko prasetyo.
Setelah melalui berbagai pemaparan materi dan diskusi antara nara sumber dengan peserta workshop yang sangat antusias untuk mengutarakan uneg-uneg mereka tentang peternakan yang mereka rasakan sebenarnya baik dipandang dari peternak awam maupun peternak lulusan sarjana, maka workshop tersebut tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru dan mendalam mengenai pembuatan pakan yang sedikit tetapi mampu menghasilkan daging yang melimpah, kotoran yang dapat dimanfaatkan optimal menjadi pupuk, serta bagaimana pemasaran ternak agar keuntungan kita tidak serta merta masuk ke kantong-kantong blantik.
Sebagai salah seorang Peternak Indonesia saya mengutarakan beberapa poin yang saya peroleh dari workshop mengenai keluhan-keluhan peternak Indonesia antara lain:
1.    Kondisi peternakan yang hancur karena penggelontoran impor sapi dari luar negeri,
2.    Subsidi pupuk untuk pupuk organik pula karena jalur untuk subsidi banyak yang bermain walaupun sebenarnya sudah ada PP yang mengatur subsidi untuk pupuk.
3.    Perlu dibentuk sie pemasaran supaya peternak tidak dimainkan oleh pasar
Pada dasarnya kerumitan kondisi peternakan saat ini mampu dikurangi oleh peternak melalui pembuatan kelompok asosiasi peternak kecil yang bersertifikafi serta kejelian peternak untuk melihat peluang penjualan lewat link yang dibangun di berbagai referensi internet asalkan tetap hati-hati dengan keberadaan buyer dan spk, dan melihat peluang penjualan di pasar di luar kota yogyakarta.

Rabu, 01 Juni 2011

Pembinaan Bersama

Ahad, 29 mei 2011. Etoser Jogja memiliki agenda silaturahim ke rumah mbak Mustaqim Etoser jogja 2005 dalam rangka syukuran wisuda beliau. Acara itu sekalian digunakan untuk pembinaan bersama dengan materi yang diberikan pak Imron pendampin Etoser 2009 dengan materi OENS (Olimpiade Etos Nasional).
Segala sesuatu yang kita lakukan saat ini adalah akar dari apa yang akan kita dapat kelak di kehidupan berikutnya. Menurut Pak Mur, apa yang kita tanam sekarang tergantung pada perbuatan kita saat ini. Termasuk kesibukan seleksi, Toenas, maupun kesibukan kita di kampus. Insya Allah kelak kita akan memanen apa yang kita lakukan sekarang. Kita percaya kalau akhirat itu ada, akhirat di ciptakan untuk mengganti hal-hal yang belum didapat di dunia.
Untuk mendapatkan sesuatu butuh pengorbanan dan perjuangan yang panjang. Ketika kelak ditengah jalan merasa kelelahan, Rasulpun juga pernah merasa demikian. So, dibutuhkan sebuah kematangan dengan selalu latihan-latihan sebagai pemanasan kita menghadapi tantangan kedepan. Merasakan dan dinikmati lelah, capek, sakit. Tertawa dan sedih tergantung dari bagaimana kita menyikapi sesuatu. Bisa jadi apa yang kita tertawakan sekarang akan kita tangisi di masa yang akan datang.
Aktivitas atau kesibukan kita harus kita kerjakan sesuai dengan kemapuan kita karena barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
OENS
1. Film Dokumenter
tema : Soul of Volunterisme
2. Gagasan tertulis
tema : Kerelawanan Mahasiswa dalam organisasi
3. Proposal Program Pengembangan Sekolah Desa Produktif
Untuk info lebih lanjut, dicari tahu aja ke :
Akun Group Facebook : TEMU ETOS  NASIONAL 2011
SMS Center                   : 0819-883-571
Email                              : panitiatens2011@yahoo.com
Blog                               : www.tens2011.blogspot.com