Selasa, 07 Juni 2011

Peternak Bertutur


Workshop peternakan “Integrated Farming, Sosuli Efisiensi Peternakan” di adakan dalam serangkaian acara Ruminan Week oleh BEM Fakultas Peternakan UGM, Senin 31 maret 2011 mengundang beberapa kelompok peternak daerah Yogyakarta dan menghadirkan pula pembicara Arga Javier, Gito Waluyo, dan Irawan Eko prasetyo.
Setelah melalui berbagai pemaparan materi dan diskusi antara nara sumber dengan peserta workshop yang sangat antusias untuk mengutarakan uneg-uneg mereka tentang peternakan yang mereka rasakan sebenarnya baik dipandang dari peternak awam maupun peternak lulusan sarjana, maka workshop tersebut tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru dan mendalam mengenai pembuatan pakan yang sedikit tetapi mampu menghasilkan daging yang melimpah, kotoran yang dapat dimanfaatkan optimal menjadi pupuk, serta bagaimana pemasaran ternak agar keuntungan kita tidak serta merta masuk ke kantong-kantong blantik.
Sebagai salah seorang Peternak Indonesia saya mengutarakan beberapa poin yang saya peroleh dari workshop mengenai keluhan-keluhan peternak Indonesia antara lain:
1.    Kondisi peternakan yang hancur karena penggelontoran impor sapi dari luar negeri,
2.    Subsidi pupuk untuk pupuk organik pula karena jalur untuk subsidi banyak yang bermain walaupun sebenarnya sudah ada PP yang mengatur subsidi untuk pupuk.
3.    Perlu dibentuk sie pemasaran supaya peternak tidak dimainkan oleh pasar
Pada dasarnya kerumitan kondisi peternakan saat ini mampu dikurangi oleh peternak melalui pembuatan kelompok asosiasi peternak kecil yang bersertifikafi serta kejelian peternak untuk melihat peluang penjualan lewat link yang dibangun di berbagai referensi internet asalkan tetap hati-hati dengan keberadaan buyer dan spk, dan melihat peluang penjualan di pasar di luar kota yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar